- Dec 7, 2022
- Truelogs Group
- News
- 0 Comments
Dalam penyelesaian proyek kontruksi, selain target pekerjaan, kita tidak boleh melupakan keselamatan kerja. Pekerjaan kontruksi dengan resiko tinggi berkaitan dengan nyawa pekerja di dalamnya. Penerapan kesehatan dan keselamatan kerja juga diawasi oleh dinas terkait. Setiap kontraktor pelaksana dan pemilik proyek wajib untuk mentaati aturan keselamatan kerja bagi semua pekerja di lokasi kerja. Penerapan rambu-rambu K3 proyek konstruksi adalah salah satu alat untuk mengingatkan semua pihak. Peringatan bahwa pentingnya semua orang yang datang bekerja akan pulang dan meninggalkan lokasi kerja dalam keadaan sehat dan selamat.
Rambu-rambu K3 Proyek Konstruksi
Banyak contoh-contoh rambu-rambu K3 proyek konstruksi yang bisa menjadi inspirasi untuk pemasangan di lokasi proyek. Kita bisa membagi jenis rambunya berdasarkan fungsi dan lokasi pemasangannya. Misalnya yang dipasang di lokasi kerja menggunakan kata-kata peringatan dan himbauan. Contoh kata-kata yang bisa digunakan pada rambu proyek antara lain :
- Hati-hati, kurangi kecepatan, ada pekerjaan galian.
- Gunakan alat pelindung diri helm dan sepatu safety.
- Gunakan safety body harness untuk pekerjaan di ketinggian.
- Mohon maap perjalanan anda terganggu karena ada pekerjaan timbunan.
- Utamakan keselamatan kerja, keluarga menanti di rumah.
Selain kalimat-kalimat himbauan, rambu-rambu peringatan dan penanda lokasi juga penting. Penanda lokasi seperti jalur evakuasi, tangga darurat dan titik kumpul tidak boleh dilupakan. Penanda lokasi ini penting jika ada keadaan kahar atau bencana alam misalnya gempa atau kebakaran. Rambu penanda lokasi lain yang juga penting yang bersifat peringatan. Misalnya awas kepala terbentur, awas material jatuh, awas area pengelasan, awas bahaya terjepit. Peringatan ini bisa ditempel di sekitar lokasi kerja yang mengandung bahaya terkait.
Rambu peringatan yang berkaitan dengan kesehatan dan kebersihan lingkungan kerja juga perlu diterapkan. Misalnya himbauan untuk membuang sampah pada tempatnya, melakukan penghematan listrik serta penanda lokasi untuk barang buangan atau sampah proyek.
Konstruksi Alat Berat
Alat berat akan banyak membantu penyelesaian proyek kontruksi. Misalnya saja jika ada pekerjaan galian tanah. Untuk volume pekerjaan yang sedikit masih bisa menggunakan tenaga manusia sebagai tukang gali. Namun menggunakan alat berat seperti backhoe untuk galian yang panjang dan tanah berbatu akan menyelesaian pekerjaan lebih cepat. Contoh lainnya penggunakan molen atau beton mixer tentu akan lebih efektif dibandingkan mencampur material beton secara manual.
Berhubungan dengan penggunaan alat-alat berat, maka dibutuhkan rambu-rambu K3 proyek konstruksi. Hal ini berkaitan dengan penerapan safety atau keselamatan kerja. Karena penggunaan alat berat tentu saja beresiko tinggi dan rentan menyebabkan kecelakaan kerja.
Tahapan Proyek Konstruksi
Dalam menyelesaikan proyek konstruksi ada beberapa tahapan yang disebutkan dalam dokumen proyek. Dokumen proyek itu disiapkan oleh pemilik proyek atau user. Lazimnya penyelesaian pekerjaan proyek dibagi dalam 4 tahapan. Pertama, tahapan pekerjaan persiapan. Kedua, tahapan pekerjaan kontruksi utama. Ketiga, tahapan pekerjaan perapihan. Keempat, masa pemeliharaan. Tahapan pertama sampai ketiga adalah tahapan yang dikerjakan sesuai dengan masa proyek. Sedangkan tahapan keempat biasanya dikerjakan setelah masa proyek yang merupakan masa garansi bagi user terhadap kualitas kerja kontraktor pelaksana. Penyediaan dan pemasangan rambu-rambu K3 proyek konstruksi berada dalam tahapan pertama yaitu tahapan pekerjaan persiapan.
Pengadaan dan pemasangan rambu-rambu K3 proyek konstruksi di awal proyek menandakan begitu pentingnya aspek safety. Sehingga proyek dapat berlangsung dari awal sampai akhir dengan tanpa adanya fatality atau kecelakaan kerja yang menyebabkan hilangnya nyawa.