- Dec 5, 2022
- Truelogs Group
- News
- 0 Comments
Dalam pekerjaan proyek kontruksi di lokasi tambang banyak menggunakan alat-alat berat seperti excavator, dump truck, loader, crane, forklift. Maka dari itu sangat diperlukannya mobilisasi peralatan berat untuk mempermudah kerja proyek. Begitu pula jika nantinya proyek telah selesai, maka peralatan tersebut harus dikembalikan dan dibersihkan dari lokasi proyek. Berikut akan dijelaskan perbedaan mobilisasi dan demobilisasi yang dimaksud dalam pekerjaan proyek.
Pengertian Mobilisasi dan Demobilisasi
Proses untuk mendatangkan perlengkapan dan peralatan kerja bahkan tenaga kerja ke lokasi kerja oleh kontraktor pelaksana disebut sebagai pekerjaan mobilisasi. Pekerjaan mobilisasi termasuk dalam pekerjaan persiapan yang dilakukan oleh kontraktor pelaksana di awal masa proyek. Dimana semua peralatan dan perlengkapan kerja harus telah tiba di lokasi kerja sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dalam dokumen kontrak. Sedangkan demobilisasi adalah pekerjaan mengembalikan kondisi lokasi kerja sesuai dengan kondisi semula. Dalam pengertian bekas-bekas kerja harus telah dirapihkan dan diperbaiki jika terjadi kerusakan pada lokasi yang merupakan fasilitas umum atau lokasi terimbas di sekitar area proyek. Selain itu demobilisasi juga berarti semua perlengkapan dan peralatan kerja dikembalikan dari lokasi kerja. Perbedaan mobilisasi dan demobilisasi bisa dilihat dari waktu pelaksanaannya, mobilisasi dilakukan di awal masa proyek dan demobilisasi dilakukan di akhir masa proyek.
Mengapa Menggunakan Jasa Pihak Ketiga
Untuk pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi peralatan kerja, biasanya kontraktor pelaksana menggunakan jasa pihak ketiga, yang disebut sub kontraktor. Penggunaan sub kontraktor ini lazim digunakan dalam dunia proyek karena kontraktor proyek yang menang melalui proses tender belum tentu berasal dari lokal area kerja. Dalam arti, tidak semua kontraktor pelaksana memiliki gudang peralatan yang lokasinya dekat dari lokasi kerja. Contohnya alat-alat berat semisal excavator atau crane. Jika lokasi kerja atau lokasi tambang jauh dari gudang peralatan, tentu saja kontraktor pelaksana akan menggunakan opsi menyewa peralatan kerja yang terdekat. Bahkan, juga bisa menggunakan jasa pihak ketiga untuk mobilisasi dan demobilisasi peralatan.
Perbedaan mobilisasi dan demobilisasi dengan menggunakan jasa pihak ketiga juga terkait dengan efektivitas waktu kerja serta optimasi dan ansurance biaya. Dengan menggunakan jasa pihak ketiga risiko yang mungkin terjadi dalam perjalanan akan mendapat jaminan dari pihak ketiga yang melakukan mobilisasi dan demobilisasi. Dengan menggunakan jasa sewa kendaraan berat yang berpengalaman juga akan memberikan waktu bagi kontraktor pelaksana untuk berfokus pada pekerjaan persiapan yang lainnya.
Harga Mobilisasi dan Demobilisasi
Dalam perhitungan perkiraan anggaran biaya untuk pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi ini biasanya diperhitungkan dalam lot atau lumpsum. Hal ini artinya tergantung dari banyaknya peralatan dan perlengkapan kerja yang diperkirakan akan digunakan dalam proyek. Dalam perhitungan biaya, terdapat perbedaan mobilisasi dan demobilisasi. Jika dilihat dari banyaknya pekerjaan tentu saja biaya demobilisasi cenderung akan lebih banyak. Hal ini dikarenakan demobilisasi yang dilakukan di akhir proyek termasuk di dalamnya juga pekerjaan perapihan. Pekerjaan perapihan dalam proyek kontruksi termasuk di dalamnya melakukan demobilisasi terhadap puing-puing hasil kerja dan material sisa. Jadi selain mengembalikan semua peralatan kerja, demobilisasi juga berarti mengangkut semua sampah akhir pekerjaan kontruksi. Komponen-komponen biaya tambahan seperti itu harus anda perhitungkan agar tidak terdapat lonjakan biaya dari anggaran anda.